Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Seminar Hasil Tengah Tahunan 2018 Hasil Litkaji BPTP Sulawesi Utara

Manado, 30 Juli 2018--- BPTP Sulawesi Utara, menyelesaikan satu etape sukses di tengah tahun, dengan dilaksanakannya Seminar Hasil Tengah Tahunan Kegiatan Tahunan 2018 Pengkajian-Diseminasi dan Managemen. Kepala BPTP Sulawesi Utara dalam sambutan yang diwakili oleh Kasie KSPP Victor D. Tutud,SP.MSi, mengapresiasi kinerja teman-teman yang telah menyiapkan hasil kerja dalam presentase hasil tengah tahunan hari ini. Terima kasih teman-teman, kita seriusi mengikuti kegiatan ini, karena ini hasil kita dan harus kita sukseskan, sebagai pertanggung jawaban kinerja kita. Kegiatan diikuti oleh para pengkaji di BPTP Sulawesi Utara, dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia sebagai berikut : 1.        Dr. Ir. Luice A. Taulu, MS. : Model Bio Industro Berbasis Sistim Usahatani Terintegrasi Tanaman Padi, Jagung dan Ternak Sapi di Sulawesi Utara 2.        Ir. Augus Polakitan,MP. : a). Produksi Benih Kedelai 55,8 Ton/ Ha. b). Kajian Paket Teknologi Spesifik Lokasi Peningkatan Produkt

Minahasa Menanam: Pengolahan Lahan Untuk Budidaya Jagung Manis

Usahatani Jagung manis di Minahasa begitu menjanjikan, sehingga lahan petani yang luasannya lebih dari 2-3 ha, mereka telah mengatur penggiliran tanaman. Sebagai contoh di desa Toutimomor kecamatan Kakas pada koordinat 10 11’ 24” 1240 51’ 27” pada ketinggian 709,7m dpl, petani yang mengelola lahan bekas pacuan kuda, tinggal menggilir luasan lahan dengan tanaman Jagung Tomat, Kacang Tanah dan lainnya. Pengaturan tanaman yang diusahakan pada lahan yang datar dan subur ini, tinggal melihat tanaman yang sedang mahal nilai jualnya dan pengusahaan tidak begitu ribet. Luas lahan yang cukup dan kontur datar menjadi optimal pengelolaan petani sekitar   baik pemilik dan penggarap yang mendapatkan ijin dari pemerintah. Karena dengan memanfaatkan traktor roda 4 (TR-4) usahatani dengan mudah disiapkan untuk penanaman. Dari pengamatan penulis ketika melakukan identifikasi pengoptimalan alsin TR-5, dimana lahan yang berumput langsung disemprot dengan menggunakan racun rumput. Kemudian pet

Hebat Kau Saudarahku ‘Padi Merah, Padi Tarabas dan Padi Luci’

Oleh Arnold C. Turang.                                                                             07:49 05/11/17 Pantaslah bila saya sampaikan terima kasih pada Pramoedya Ananta Toer, betapa tidak tulisan beliau ini “ Orang boleh pandai setinggi langit, namun selama tak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan arus pusaran sejarah ." Itu setelah saya baca begitu kuat mengingatkan saya untuk belajar menulisakan pengalaman dalam melaksanakan tugas dan kerja serta ditengah keluarga. Soal bagus tidak, yang penting tuangkan dahulu ide dan pengalaman. Dari ide itulah, saya mencoba menggalinya melalui pengalaman yang terjadi pada Jumat 27 Nopember 2017. Ketika itu saya dan Mama Alfa sedang menuju kantor. Saat meluncur dari Paslaten ke Kalasey. Jarak ini, biasanya kami harus tempuh dengan menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Maklum karena daerah Paslaten pada ketinggian 600-750 meter dari permukaan laut (mdpl). Sehingga bila meluncur ke Kalasey, yang berada di pesisir pant

Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Sendiri di Lahan

Oleh: Arnold C. Turang, SP. Anneke Turangan,SP. Aktivitas kita sebagai petani, banyak menemukan dan menghasilkan berbagai “limbah” yang sering kita vonis sebagai masalah dalam kegiatan usahatani dan keluarga. Karena bila tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan masalah dengan lingkungan kita. Sebagai contoh setelah panen sisa tanaman jadi masalah, yang gampang dibuat adalah dibakar. Contoh lain di rumah, setelah kita membersihkan ikan, limbah ikan dan cucian akan menghasilkan bau bagi lingkungan bila tidak dikelola. Hal-hal diatas, ketika kita kelola akan menjadi sarana bagi “saudara-saudara kita” (seperti tanaman di sekitar dan di kebun) sebagai sumber Nutrisi, untuk hasilkan kebutuhan kita “saudarahnya” manusia. Penting kita mengetahui unsur keseimbangan antara kita manusia yang dikarunia akal budi dan saudara kita mahluk lain yang tidak memiliki akal budi tapi dikaruniai oleh Tuhan indra lain yang dapat kita jadikan sarana interaksi, demi bersama kita Merawat Bumi seba