Langsung ke konten utama

Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Sendiri di Lahan


Oleh: Arnold C. Turang, SP. Anneke Turangan,SP.

Aktivitas kita sebagai petani, banyak menemukan dan menghasilkan berbagai “limbah” yang sering kita vonis sebagai masalah dalam kegiatan usahatani dan keluarga. Karena bila tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan masalah dengan lingkungan kita. Sebagai contoh setelah panen sisa tanaman jadi masalah, yang gampang dibuat adalah dibakar. Contoh lain di rumah, setelah kita membersihkan ikan, limbah ikan dan cucian akan menghasilkan bau bagi lingkungan bila tidak dikelola.
Hal-hal diatas, ketika kita kelola akan menjadi sarana bagi “saudara-saudara kita” (seperti tanaman di sekitar dan di kebun) sebagai sumber Nutrisi, untuk hasilkan kebutuhan kita “saudarahnya” manusia.
Penting kita mengetahui unsur keseimbangan antara kita manusia yang dikarunia akal budi dan saudara kita mahluk lain yang tidak memiliki akal budi tapi dikaruniai oleh Tuhan indra lain yang dapat kita jadikan sarana interaksi, demi bersama kita Merawat Bumi sebagai Rumah Kita Bersama.
Bahan-bahan lain yang dijelaskan diatas, yang awalnya jadi permasalahan, dapat kita kelola dan kembalikan pada alam dengan menjadikan dia bermanfaat, adalah dengan mengolahnya menjadi nutrisi bagi saudara kita tumbuhan dan tanaman yang menjadi sumber hidup kita.
Kalau kita main ke kios-kios pertanian pasti kita akan banyak menemukan pupuk organik cair yang dijual. Demikian juga sekarang banyak sales-sales pupuk orgaik cair yang berkeliaran dimana-mana. Daripada kita harus mengeluarkan ongkos untuk membeli yang di jual, bagaimana bila kita sendiri mengelolah limbah disekitar kita untuk dapat dijadikan sumber Nutrisi bagi saudara-saudara kita tumbuhan dan tanaman yang kita usahakan.
Untuk dapat mengolahnya, ada banyak cara dan teknik. Namun dalam kesempatan ini akan kita buat adalah pupuk organik cair spesifik di Sumarayar Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa.
Untuk membuatnya kita harus siapkan alat dan bahan sebagai berikut:
ALAT DAN BAHAN:

1.    Drum, Ember, Jerigen
2.    Cairan: Urine Ternak, limbah cucian ikan, cucian daging dll
3.    Padat: Kotoran sapi, kambing, unggas kalau perlu malah ditambah kotoran kita
4.    Hijauan: Tanaman Legume (gliricide, lamtoro, rumput wedusan dll) dan tanaman pakis-pakisan.
5.    Tetes tebu, gula pasir, gula aren
6.    Buah-buahan busuk: pepaya, nangka, pisang, semangka dll
7.    Bacteri pengurai: M-Dec, Alfafa, EM4, M bio, simba dll
8.    Abu: Abu dapur, abu sekam dan abu daun bambu
CARA MEMBUAT:

1.    Siapkan drum, ember, jerigen dan dibersihkan jika kotor.
2.    Masukkan semua bahan, komposisi bahan sebaiknya cair 70 % dan padat 30 %.
3.    Aduk-aduk lalu tutup rapat (karena proses ini menggunakan bacteri anaerob)
4.    Tiap 3 hari sekali harus dibuka dan di aduk-aduk
5.    Setelah 1 bulan pupuk organik cair siap digunakan (tanda-tanda jadi yaitu bau tidak menyengat dan warna cairan dan bahan hitam kecoklatan)

CARA MENGGUNAKAN:
1.    Saring larutan menggunakan kain lalu semprotkan ketanaman dengan konsentrasi 1 gelas 200ml/ tangki semprot.
2.    Ampasnya bisa dikeringkan dan gunakan sebagai pupuk organik padat.

Semoga bermanfaat bagi para Penggerak Pembangunan Pertanian di Sulawesi Utara, dalam mendukung program-program pendampingan Kementerian Pertanian.

Sumber : Pengalaman + Info-info paman Googel + dan hasil diskusi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pedoman Budidaya Krisan (Chrysanthemum morifolium)

Teknik Perbanyakan Tanaman Tanaman Krisan, dapat diperbanyak dengan: Menggunakan anakan tanaman (seperti pada Krisan Kulo dan Riri. Stek Pucuk atau stek batang. Melalui Kultur Jaringan Teknik perbanyakan disesuaikan dengan kondisi dan varietas serta tujuan produksi bunga. Kebun Induk Jarak tanam yang umum untuk tanaman Induk Krisan adalah 10 x 13 cm dan 13 x 13 cm. Pemupukan dengan pupuk cair 200 ppm N dan 200 ppm K serta berikan penambahan cahaya sekuat100 lux dengan lampu pijar atau TL yang diperlukan terus menerus selama 3-5 jam di tengah malam. Setelah bibit tumbuh tegak kira-kira umur 2 Minggu, lakukan pemangkasan (Pemotesan) pucuk, guna meransang pertumbuhan tunas, calon stek tanaman baru. Stek di kebun bibit harus diambil sesering mungkin agar tanaman induk tidak akan cepat rusak. Untuk tanaman Krisan Standar yang toleran hari netral seperti Riri dan Kulo, bibit yang berasal dari anakan sangat cocok untuk usahatani skala kebutuhan harian, karena bung

"Aneka Produk Olahan dari Buah Pepaya"

Pepaya Carica papaya L. merupakan tanaman yang banyak tersebar diberbagai negara tropis termasuk Indonesia. Buah dari tanaman ini tergolong buah yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Daging buah lunak dengan warna merah atau kuning.  Buah pepaya selain dapat dimakan sebagai buah segar, juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan. Buah pepaya yang matang berkhasiat sebagai pelancar sistem pencernaan.  Buah pepaya digemari selain harganya murah, kandungan gizinya tinggi setiap 100 gr buah pepaya mengandung 12,4 gr karbohidrat, 23 mg kalsium, 12 mg phosphor, 1,7 mg besi, 110 mg retinol, 0,04 mg thiamin dan 78 mg vitamin C. Buah papaya siap dipanen 163 hari setelah bunga mekar atau setelah kulit buah berwarna merah 25-30%. Daya simpan buah papaya singkat, pada tingkat ketuaan star 5 buah papaya Bangkok akan matang penuh setelah dua hari dipanen dengan daya simpan 4 hari pada penyimpanan suhu

Penyuluh Sebagai Ujung Tombak Pembangunan Pertanian

Oleh: Arnold C. Turang,SP.  Predikat yang sangat mulia ketika kita menyandang gelar sebagai " Penyuluh ". Penyuluh secara harafia dari kata "suluh" yang bermakna sebagai seberkas cahaya yang menjadi harapan baru ditengah kegelapan. Sehingga mereka yang berada dikegelapan mendapatka sukacita baru dengan hadirnya "Suluh" sebagai sarana untuk saling melihat satu dan yang lain, mengetahui satu dengan yang lain dan berbagi berkat ketika "suluh" itu hadir di kegelapan. "Ujung tombak" : ombak suatu alat yang dilempar dengan kekuatan penuh, dengan bagian ujungnya besi yang sengaja di tajamkan. Bila mengenai sebuah sasaran pasti akan tertancap  bagus. Dalam benak kita mendengar kata ini, adalah tajamnya, bila itu mengenai kita. Bermaknakan penguasaan IPTEK bertalian dengan pembangunan pertanian yang akan dimasukan dalam kegelapan. Penyuluh Pertanian Sebagai Ujung Tombak Pembangunan, merupakan pertalian kata yang indah dan e