Tanaman Krisan,
dapat diperbanyak dengan:
- Menggunakan anakan tanaman (seperti pada Krisan Kulo dan Riri.
- Stek Pucuk atau stek batang.
- Melalui Kultur Jaringan
Kebun Induk
Jarak tanam yang
umum untuk tanaman Induk Krisan adalah 10 x 13 cm dan 13 x 13 cm. Pemupukan
dengan pupuk cair 200 ppm N dan 200 ppm K serta berikan penambahan cahaya sekuat100
lux dengan lampu pijar atau TL yang diperlukan terus menerus selama 3-5 jam di
tengah malam.
Setelah bibit
tumbuh tegak kira-kira umur 2 Minggu, lakukan pemangkasan (Pemotesan) pucuk,
guna meransang pertumbuhan tunas, calon stek tanaman baru.
Stek di kebun
bibit harus diambil sesering mungkin agar tanaman induk tidak akan cepat rusak.
Untuk tanaman Krisan Standar yang toleran hari netral seperti Riri dan Kulo,
bibit yang berasal dari anakan sangat cocok untuk usahatani skala kebutuhan
harian, karena bunga tidak serempak di
petik.
Teknik Produksi
Stek pucuk yang
sudah diambil pada tanaman induk, disemaikan pada media arang sekam. Bagian
pangkal stek pucuk diolesi dengan zat perangksang akar. Setelah berakar, stek
ditanam pada bedengan yang telah disiapkan untuk Krisan bunga potong.
Jarak tanam
untuk krisan bunga potong tergantung musim, kultivar dan kondisi daerah tempat
penanaman serta metode pengaturan bunga (stek di picing atau dibiarkan tumbuh
sebagai “sigle Stem”). Jarak tanam
untuk stek 15x18 cm pada musim hujam dan stek yang dipicing. Sementara untuk
produksi 1 tangkai (tanpa picing) ditanam dengan jarak tanam 13 x 15 cm di
musim hujan, sementara untuk yang berdaun lebar jarak tanam 15 x 15 cm.
Selama vase
pertumbuhan vegatatif, tanaman diberikan penyinaran tambahan selama 7-8 minggu
untuk Krisan Bunga Potong dan 10-20 hari untuk krisan pot. Intensitas cahaya
minimum 50-77 lux dan maksimum 200 lux tergantung varietas. Pemberian cahaya
dilakukan pada tengah malam dengan metode interupsi (5-1)x5 (5 menit lampu
menyala, diikuti 1 menit lampu padam dan ulangi sebanyak 5 kali dalam satu
siklus), (15-15)x6, (6-24)x8, atau penyinaran terus menerus 2-3 jam tergantung
varietas.
Dan untuk
pemupukan diberikan dengan dosis: 200 ppm N dan 200 ppm K. sementara untuk
pupuk P ditambahkan dalam media dengan dosis 0,5-1g/tanaman.
Hama dan Penyakit
Hama penting
yang menyerang Krisan adalah Aphids, Thrips, dan leaf miner (penggorok daun)
dan ulat pemakan daun dan bunga. Untuk mengendalikannya dengan memberikan
korbofuran saat tanam. Insektisida Decis, Orthane atau lanete, efektif
mengendalikan serangan hama.
Penyakit penting
yang menyerang tanaman Krisan adalah Karat daun yang disebabkan oleh cendawan
Puccinia horiana. Mengendalikannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Daun yang telah terinveksi dirompos (dibuang) kemudian dibakar.
Penyakit lain
adalah bercak daun septoria, embun tepung, busuk batang dan layu fusarium.
Beberapa fungisida dapat digunakan bergantian setiap minggu, diantaranya Zineb,
Score, Dithane dan Benlate.
Panen
Bila bunga telah
mencapai fase mekar penuh, sudah dapat dipanen. Panen sangat ditentukan oleh
kebutuhan pasar dan konsumen. Daya simpan Krisan sekitar 1-14 hari tergantung
varietas dan kondisi lingkungan. Bagi petani semakin cepat daya simpan semakin
baik, tapi tidak demikian dengan para floris, semakin lama semakin baik. Untuk
mempertahankan daya simpan bunga dapat digunakan pengawet yaitu gula (2-5%),
8-hydroxyquinoline sulfat (300-500 ppm), atau larutan non kola.
Krisan dapat
disimpan pada ruang dingin dengan suhu (00-20) dan Rh
(90-95%). Sirkulasi udara yang baik dan terdapatnya cahaya di ruangan
penyimpanan dapat meningkatkan daya
simpan. Bunga Krisan dapat bertahan 1-3 minggu dalam pengemasan kering.
Penyimpanan bunga Krisan, jangan disatukan dengan bunga lain, karena bunga
Krisan banyak mengeluarkan etilen.
Bagi petani,
menjelang panen, sebaiknya jangan menggunakan penyiraman kearah bunga atau
daun, karena dapat menyebabkan berkembangya penyakit dan utama kita menjaga
kualitas bunga. Bunga potong saat mendekati terbuka sempurna.
Bunga potong
dapat dipanen dalam keadaan kuncup, asal direndam dalam larutan yang cukup
mengandung nutrisi seperti larutan gula 2-5%. Cara panen tergantung konsumen,
tapi usahakan potong pada tangkai yang lunak dan hijau. Setelah panen tangkai
direndam dalam air hangat (380-440) disimpan dalam
ruangan yang cukup sejuk dan bersirkulasi udara lancer.
Untuk kualitas
eksport, bunga dikemas kotak karton kering dengan bantalan kertas pada dasar
kotak dan antar bunga. Selama pengangkutan dan penyimpanan bunga paling baik
jika menggunakan suhu 00C,Rh 900-950, kondisi
tersebut dapat mempertahankan bunga dalam waktu yang lama.
Bagi pedagang
eceran: membongkar kotak serta lepaskan pembungkus dan ikatan tangkai. Potong
tangkai 5-7cm didalam air hangat. Tangkai keras dan berkayu dipotong hingga ke
bagian yang lunak dan hijau. Menempatkan dalam wadah berisi air hangat (80-440C)
yang dicampur pengawet. Setiap 1-2 hari larutan ditambahkan ke dalam wadah atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
Bagi pembeli:
memotong tangkai, menempatkan dalam wadah yang bersih dan berisi air hangat.
Larutan pengawet dapat memperpanjang umur peragaan bunga, namun kadang dapat
menyebabkan daun menguning.
Bagi petani,
usia penyimpanan lebih singkat, akan lebih membuka peluang pendapatan dan
kontinyu usahatani bunga.
Sebagai upaya
Badan Litbang Pertanian dalam mendukung program kota Tomohon sebagai kota
Bunga, maka bersamaan dengan Tomohon International Flower Festival, Litbang
Pertanian menggelarkan 21 Varietas Unggul hasil Inovasi Para Peneliti Litbang
Pertanian serta menationalkan 2 Varietas Unggul Lokal masing-masing Krisan Riri
dan Kulo yang keragaanya yaitu:
Komentar
Posting Komentar