Langsung ke konten utama

Perbaikan Teknologi Pengolahan Gula Semut Dari Nira Aren

 Oleh:Arnold C.Turang dan GH.Joseph.

Aren memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, bahkan berpeluang ekspor jika diusahakan secara serius dan optimal. 

Berbagai produk dapat dihasilkan antara lain gula merah cetak, gula semut, alcohol ,sagu, kolang kaling dan serat ijuk, namun hingga saat ini diversifikasi masih terbatas pada produk konvensional gula cetak. Salah satu upaya peningkatan nilai tambah produk yang bernilai ekonomi adalah pengolahan gula semut. 

Secara teknis ketrampilan menyadap nira aren sudah dikuasai , namun cara pengawetan dalam rangka mempertahankan mutu nira dan teknik pengolahan gula semut belum dikuasai secara baik dan optimal. 

Umumya penyadapan nira lebih banyak diarahkan pada dominasi pengolahan minuman local Captikus yang berhadar alkohol 30-40%. Nira yang akan diolah menjadi gula semut belum terfermentasi dengan derajat keasaman 6-7. 

Introduksi teknologi dimaksudkan untuk memperbaiki cara pengolahan agar diperoleh produk gula semut yang bermutu. Perbaikan pengolahan ditingkat petani yakni dimulai dari cara menyadap nira, pengawetan dan pemasakan. 

Untuk mempertahankan mutu nira yang baru disadap digunakan pengawet kimia dan pengawet alami (buah same) yang dimasukkan dalam wadah penampung nira yang sudah dibersihkan. Selanjutnya perlu mendapat perhatian masalah waktu, nira yang diturunkan dari pohon lalu dikumpulan tidak lebih dari 3 jam kemudian dimasak. 

Produk gula semut yang dihasilkan memiliki sifat-aifat dan secara organoleptik memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan. 

Curahan tenaga kerja wanita dalam pengolahan gula semut mencapai 1690 jam/tahun atau 5.6 jam/hari atau setara 210.5 hari orang kerja, jauh lebih tinggi dibanding tenaga kerja pria yang hanya 450 jam/tahun atau 1.5 jam/hari atau setara 55.5 hari orang kerja dalam setahun.

Diasumsikan petani menghasilkan 100 kg/tiap bulan, maka pendapatan bersih yang diperoleh untuk produk gula cetak Rp.650.000 (B/C Ratio 1.08), sedangkan poduk gula semut Rp.1.500.000 (B/C ratio 1.4). 

Berdasarkan anaisis ekonomi memperlihatkan bahwa introduksi teknologi pengolahan gula semut memberi keuntungan 2.5 kali dibanding petani yang mengolah gula cetak.(*art)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pedoman Budidaya Krisan (Chrysanthemum morifolium)

Teknik Perbanyakan Tanaman Tanaman Krisan, dapat diperbanyak dengan: Menggunakan anakan tanaman (seperti pada Krisan Kulo dan Riri. Stek Pucuk atau stek batang. Melalui Kultur Jaringan Teknik perbanyakan disesuaikan dengan kondisi dan varietas serta tujuan produksi bunga. Kebun Induk Jarak tanam yang umum untuk tanaman Induk Krisan adalah 10 x 13 cm dan 13 x 13 cm. Pemupukan dengan pupuk cair 200 ppm N dan 200 ppm K serta berikan penambahan cahaya sekuat100 lux dengan lampu pijar atau TL yang diperlukan terus menerus selama 3-5 jam di tengah malam. Setelah bibit tumbuh tegak kira-kira umur 2 Minggu, lakukan pemangkasan (Pemotesan) pucuk, guna meransang pertumbuhan tunas, calon stek tanaman baru. Stek di kebun bibit harus diambil sesering mungkin agar tanaman induk tidak akan cepat rusak. Untuk tanaman Krisan Standar yang toleran hari netral seperti Riri dan Kulo, bibit yang berasal dari anakan sangat cocok untuk usahatani skala kebutuhan harian, karena bung

"Aneka Produk Olahan dari Buah Pepaya"

Pepaya Carica papaya L. merupakan tanaman yang banyak tersebar diberbagai negara tropis termasuk Indonesia. Buah dari tanaman ini tergolong buah yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Daging buah lunak dengan warna merah atau kuning.  Buah pepaya selain dapat dimakan sebagai buah segar, juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan. Buah pepaya yang matang berkhasiat sebagai pelancar sistem pencernaan.  Buah pepaya digemari selain harganya murah, kandungan gizinya tinggi setiap 100 gr buah pepaya mengandung 12,4 gr karbohidrat, 23 mg kalsium, 12 mg phosphor, 1,7 mg besi, 110 mg retinol, 0,04 mg thiamin dan 78 mg vitamin C. Buah papaya siap dipanen 163 hari setelah bunga mekar atau setelah kulit buah berwarna merah 25-30%. Daya simpan buah papaya singkat, pada tingkat ketuaan star 5 buah papaya Bangkok akan matang penuh setelah dua hari dipanen dengan daya simpan 4 hari pada penyimpanan suhu

Penyuluh Sebagai Ujung Tombak Pembangunan Pertanian

Oleh: Arnold C. Turang,SP.  Predikat yang sangat mulia ketika kita menyandang gelar sebagai " Penyuluh ". Penyuluh secara harafia dari kata "suluh" yang bermakna sebagai seberkas cahaya yang menjadi harapan baru ditengah kegelapan. Sehingga mereka yang berada dikegelapan mendapatka sukacita baru dengan hadirnya "Suluh" sebagai sarana untuk saling melihat satu dan yang lain, mengetahui satu dengan yang lain dan berbagi berkat ketika "suluh" itu hadir di kegelapan. "Ujung tombak" : ombak suatu alat yang dilempar dengan kekuatan penuh, dengan bagian ujungnya besi yang sengaja di tajamkan. Bila mengenai sebuah sasaran pasti akan tertancap  bagus. Dalam benak kita mendengar kata ini, adalah tajamnya, bila itu mengenai kita. Bermaknakan penguasaan IPTEK bertalian dengan pembangunan pertanian yang akan dimasukan dalam kegelapan. Penyuluh Pertanian Sebagai Ujung Tombak Pembangunan, merupakan pertalian kata yang indah dan e