Dikutip Kembali dari Tulisan J.C.Tarunasayoga. (Membangun Negara)
Majalah Inspirasi No.120.ThnX.Agst 2014 hal.21 Opini.
SWOT selama ini.
Selama ini analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat), memang dipandang berhasil untuk mencari solusi atas permasalahan internal dan eksternal terutama dari sisi manajerial. Namun kalau hasil analisis SWOT itu lalu dipergunakan untuk membangun manusia dan bangsa, kegagalan akan lebih banyak terjadi, ketimbang keberhasilanya.
Siapapun, pasti merasa sakit dan sulit menerima, bahkan karena besar kemungkinan menolak ketika disodorkan kepadanya kelemahan, kendati disertai kelebihanya. Siapapun, bahkan termasuk institusi Gereja sekallipun, pasti minimal tidak senang ketika "dirinya' diberikan sodoran hasil SWOT yang biasanya daftar kelemahan, jauh lebih banyak ketimbang kelebihan.
Analisis SWOT, sebenarnya sangat seimbang, ketika melakukan penelusuran kekuatan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan, namun kehidupan sehari-hari menunjukkan betapa siapapun sangat tidak suka, tersinggung, membela diri, bahkan mencari kambing hitam ketika kelemahan/ kekurangannya ditunjukkan kepada pihak lain. Disinilah alasan utama mengapa kita perlu menggeser model analisis SWOT ke SOAR.
Pemahaman Swot
Majalah Inspirasi No.120.ThnX.Agst 2014 hal.21 Opini.
SWOT selama ini.
Selama ini analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat), memang dipandang berhasil untuk mencari solusi atas permasalahan internal dan eksternal terutama dari sisi manajerial. Namun kalau hasil analisis SWOT itu lalu dipergunakan untuk membangun manusia dan bangsa, kegagalan akan lebih banyak terjadi, ketimbang keberhasilanya.
Siapapun, pasti merasa sakit dan sulit menerima, bahkan karena besar kemungkinan menolak ketika disodorkan kepadanya kelemahan, kendati disertai kelebihanya. Siapapun, bahkan termasuk institusi Gereja sekallipun, pasti minimal tidak senang ketika "dirinya' diberikan sodoran hasil SWOT yang biasanya daftar kelemahan, jauh lebih banyak ketimbang kelebihan.
Analisis SWOT, sebenarnya sangat seimbang, ketika melakukan penelusuran kekuatan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan, namun kehidupan sehari-hari menunjukkan betapa siapapun sangat tidak suka, tersinggung, membela diri, bahkan mencari kambing hitam ketika kelemahan/ kekurangannya ditunjukkan kepada pihak lain. Disinilah alasan utama mengapa kita perlu menggeser model analisis SWOT ke SOAR.
Pemahaman Swot
Komentar
Posting Komentar