Membangun Pasar Organik Keluarga, M-KRPL Jawabnya.
Arnold C. Turang, Sudarti dan Louise A.Matindas
Perkembangan dunia teknologi memacu kita untuk terus berkembang, bukan tidak mungkin bahwa 10-20 tahun lagi sistem manual dan konvensional sudah tergantikan oleh generasi digital. Dampak kemajuan teknologi yang begitu cepat berkembang akan berpengaruh terhadap industri manufacture. Tidak demikian dengan teknologi pertanian, pertanian konvensional dengan muatan teknologi moderen menjadi mutualis yang harmonis.
Dalam era modernisasi saat ini, dunia industri pertanian kewalahan mengikuti perkembangan industri permesinan, yang begitu cepat meninggalkan mesin-mesin konvensional, beralih pada sistem moderen. Kemajuan teknologi industri dengan beragam inovasinya, begitu banyak dampak negatif yang terjadi akibat penciptaan inovasinya.
Dampak negatif dari kemajuan dunia industri yang tidak dapat makan dari hasilnya sendiri. Peluang baru teknologi pertanian konvensional yang dibaharui yaitu: bangkitnya masyarakat organik yang pinter melihat peluang masa depan dengan membangun teknologi konvensional yang dibaharui "pertanian organik", sebagai sumber makanan sehat tanpa residu.
Pertanian organik dewasa ini menjadi harapan baru bagi masyarakat kelas atas, sebagai sumber pangan sehat. Masyarakat kelas atas sadar akan pentingnya teknologi konvensional dengan sentuhan inovasi baru bersumber dari alam itu sendiri.
Untuk membangun teknologi konvensional dengan sentuhan inovasi baru, sulit tercipta pada masyarakat maju kelas atas, dan pada daerah industri. Teknologi konvensional dibaharui akan terjadi dan bersumber pada masyarakat agraris dan memiliki kekayaan alam yang masih "peerawan".
Indonesia sebagai negara agraris dengan kekayaan sumberdaya alam yang masih belum diberdayakan, menjadi salah satu negara suplayer sumber pangan dunia. Berbagai kesulitan dunia yang terlihat dalam berbagai berita di dunia maya, dapat disimpulkan diakibatkan oleh karena masalah pangan.
Perkembangan teknologi berakibat pada kebutuhan pangan yang dikehendaki dewasa ini adalah pangan yang sehat. Pangan yang sehat yang dihasilkan dari teknologi konvensional yang diperbaharui (organik).
Membangun Teknologi Konvensional yang dibaharui
Kementerian Pertanian dewasa ini mengembangkan teknologi baru yang dikemas melalui program Model Rumah Pangan Lestari atau yang disingkat M-KRPL. Teknologi dalam M-KRPL ini merupakan teknologi konvensional yang diperbaharui. Konvensional, karena model ini merupakan model yang sudah dilakukan oleh masyarakat sejak jaman pertanian eksisting, kemudian diadaptasikan dengan kondisi saat ini dengan teknologi maju.
Program ini membangun kawasan pedesaan, dimana rumah tangga tani, dibiasakan kembali dengan memberdayakan lingkungannya, agar memberikan manfaat (memenuhi kebutuhan keperluan rumah) diambil dari sekitar rumah itu sendiri.
keberlanjutan dari kegiatan ini, diatur melalui pembuatan kebun bibit sebagai sumber bibit pengganti tanaman yang telah habis masa produksi.
Penerapan teknologi ini, dengan memberdayakan limbah, sebagai wadah media, limbah tanaman sebagai sumber nutrisi tanaman setelah melalui proses pengolahan pupuk.
KRPL Sebagai Pasar Organik Pribadi
Harapan untuk menikmati tanaman sehat bersumber dari pasar organik yang sering di dendangkan oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat kelas atas, tidak sesulit seperti cerita orang berduit yang menceritakan pengalaman berbelanja dipasar organik di swalayan kota besar. Masyarakt kecil pun dapat membuat pasar organik setara dengan pasar organik di swalayan besar dengan berbagai label yang ujung-ujungnya juga dihasilkan dari desa yang telah ditata dengan teknologi konvensional dibaharui.
Kebutuhan rumah tangga yang biasanya harus mengambil waktu berbelanja di pasar kota yang harus dilalui dengan mengeluarkan biaya kendaraan serta hasil belanjaan yang ketika tiba dirumah ada kalanya telah hancur, kini telah teratasi dengan berbelanja di halaman dengan hanya mengeluarkan tenaga sedikit, belanjaan sudah tersedian sesuai kebutuhan dan masih ditempeli dengan embun-embun pagi sebagai simbol kesegaran tanaman.
Komitmen Mengembangkan M-KRPL
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara, dalam mensukseskan program ini, telah memulai kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari di 11 Kabupaten kota di Sulawesi Utara. Kegiatan ini dilaksanakan sejak 2011 dimulai di kota Bitung.
Di Kota Bitung, bersama dengan Dinas Pertanian Dan Peternakan setempat telah membangun model pada 12 kepala rumah tanggan. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pada stakeholders, dan masyarakat pelaksana. Selanjutnya dilakukan pemetaan lokasi dengan membuat titik-titik kordinat lokasi yang dilaporkan kepusat selanjutnya monitoring pusat melalui satelit.
Dalam perkembangan kegiatan KRPL di Sulawesi Utara, untuk kota Bitung telah dilakukan beberapa kali panen, dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Dari pengakuan salah seorang ibu, bahwa pengeluaran rumah tangga keluarga telah berkurang sejak memanfaatkan teknologi KRPL ini.
Demikian di Kota Manado dan Kota Tomohon yang sudah membangun masyarakat tani dengan membangun rumah sumber bibit bagi 20 kepala keluarga di Tara-tara III Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. Sampai Saat ini telah dibangun rumah bibit dan pembibitan telah dilakukan.
Arnold C. Turang, Sudarti dan Louise A.Matindas
Perkembangan dunia teknologi memacu kita untuk terus berkembang, bukan tidak mungkin bahwa 10-20 tahun lagi sistem manual dan konvensional sudah tergantikan oleh generasi digital. Dampak kemajuan teknologi yang begitu cepat berkembang akan berpengaruh terhadap industri manufacture. Tidak demikian dengan teknologi pertanian, pertanian konvensional dengan muatan teknologi moderen menjadi mutualis yang harmonis.
Dalam era modernisasi saat ini, dunia industri pertanian kewalahan mengikuti perkembangan industri permesinan, yang begitu cepat meninggalkan mesin-mesin konvensional, beralih pada sistem moderen. Kemajuan teknologi industri dengan beragam inovasinya, begitu banyak dampak negatif yang terjadi akibat penciptaan inovasinya.
Dampak negatif dari kemajuan dunia industri yang tidak dapat makan dari hasilnya sendiri. Peluang baru teknologi pertanian konvensional yang dibaharui yaitu: bangkitnya masyarakat organik yang pinter melihat peluang masa depan dengan membangun teknologi konvensional yang dibaharui "pertanian organik", sebagai sumber makanan sehat tanpa residu.
Pertanian organik dewasa ini menjadi harapan baru bagi masyarakat kelas atas, sebagai sumber pangan sehat. Masyarakat kelas atas sadar akan pentingnya teknologi konvensional dengan sentuhan inovasi baru bersumber dari alam itu sendiri.
Untuk membangun teknologi konvensional dengan sentuhan inovasi baru, sulit tercipta pada masyarakat maju kelas atas, dan pada daerah industri. Teknologi konvensional dibaharui akan terjadi dan bersumber pada masyarakat agraris dan memiliki kekayaan alam yang masih "peerawan".
Indonesia sebagai negara agraris dengan kekayaan sumberdaya alam yang masih belum diberdayakan, menjadi salah satu negara suplayer sumber pangan dunia. Berbagai kesulitan dunia yang terlihat dalam berbagai berita di dunia maya, dapat disimpulkan diakibatkan oleh karena masalah pangan.
Perkembangan teknologi berakibat pada kebutuhan pangan yang dikehendaki dewasa ini adalah pangan yang sehat. Pangan yang sehat yang dihasilkan dari teknologi konvensional yang diperbaharui (organik).
Membangun Teknologi Konvensional yang dibaharui
Kementerian Pertanian dewasa ini mengembangkan teknologi baru yang dikemas melalui program Model Rumah Pangan Lestari atau yang disingkat M-KRPL. Teknologi dalam M-KRPL ini merupakan teknologi konvensional yang diperbaharui. Konvensional, karena model ini merupakan model yang sudah dilakukan oleh masyarakat sejak jaman pertanian eksisting, kemudian diadaptasikan dengan kondisi saat ini dengan teknologi maju.
Program ini membangun kawasan pedesaan, dimana rumah tangga tani, dibiasakan kembali dengan memberdayakan lingkungannya, agar memberikan manfaat (memenuhi kebutuhan keperluan rumah) diambil dari sekitar rumah itu sendiri.
keberlanjutan dari kegiatan ini, diatur melalui pembuatan kebun bibit sebagai sumber bibit pengganti tanaman yang telah habis masa produksi.
Penerapan teknologi ini, dengan memberdayakan limbah, sebagai wadah media, limbah tanaman sebagai sumber nutrisi tanaman setelah melalui proses pengolahan pupuk.
KRPL Sebagai Pasar Organik Pribadi
Harapan untuk menikmati tanaman sehat bersumber dari pasar organik yang sering di dendangkan oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat kelas atas, tidak sesulit seperti cerita orang berduit yang menceritakan pengalaman berbelanja dipasar organik di swalayan kota besar. Masyarakt kecil pun dapat membuat pasar organik setara dengan pasar organik di swalayan besar dengan berbagai label yang ujung-ujungnya juga dihasilkan dari desa yang telah ditata dengan teknologi konvensional dibaharui.
Kebutuhan rumah tangga yang biasanya harus mengambil waktu berbelanja di pasar kota yang harus dilalui dengan mengeluarkan biaya kendaraan serta hasil belanjaan yang ketika tiba dirumah ada kalanya telah hancur, kini telah teratasi dengan berbelanja di halaman dengan hanya mengeluarkan tenaga sedikit, belanjaan sudah tersedian sesuai kebutuhan dan masih ditempeli dengan embun-embun pagi sebagai simbol kesegaran tanaman.
Komitmen Mengembangkan M-KRPL
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara, dalam mensukseskan program ini, telah memulai kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari di 11 Kabupaten kota di Sulawesi Utara. Kegiatan ini dilaksanakan sejak 2011 dimulai di kota Bitung.
Di Kota Bitung, bersama dengan Dinas Pertanian Dan Peternakan setempat telah membangun model pada 12 kepala rumah tanggan. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pada stakeholders, dan masyarakat pelaksana. Selanjutnya dilakukan pemetaan lokasi dengan membuat titik-titik kordinat lokasi yang dilaporkan kepusat selanjutnya monitoring pusat melalui satelit.
Dalam perkembangan kegiatan KRPL di Sulawesi Utara, untuk kota Bitung telah dilakukan beberapa kali panen, dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Dari pengakuan salah seorang ibu, bahwa pengeluaran rumah tangga keluarga telah berkurang sejak memanfaatkan teknologi KRPL ini.
Demikian di Kota Manado dan Kota Tomohon yang sudah membangun masyarakat tani dengan membangun rumah sumber bibit bagi 20 kepala keluarga di Tara-tara III Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. Sampai Saat ini telah dibangun rumah bibit dan pembibitan telah dilakukan.
Komentar
Posting Komentar